Jumat, 28 Juni 2013

Jangkar Cinta


Sepasang kekasih itu bediri di tengah kerumunan orang yang berlalu lalang. Di antara suara air yang menderu dan angin yang berhembus kencang. Waktu mereka hanya sebentar, dalam hitungan menit keduanya akan dipisahkan oleh sebuah keadaan. Tak ada yang tahu kapan keduanya akan bertemu lagi. Hanya waktu dan kehendak Tuhan yang mampu menjawabnya. Keduanya saling menatap dengan mata yang berkaca-kaca. 
“Jangan pergi!” Sang gadis memohon dengan penuh harapan.
            “Aku harus pergi.” Jawab pria itu dengan tegas.
            “Aku takut.”
            “Begitupun aku. Tetaplah di sini, tetaplah menanti. Aku akan kembali. Pasti.” 
Ucap pria tersebut sambil memeluk erat sang gadis. Air mata pun tak dapat dibendung lagi oleh keduanya. Sang gadis menangis sejadi-jadinya. Sementara sang pria hanya meneteskan air mata. 
            “Aku pergi.” Ucap pria itu lagi yang kini telah melepaskan pelukannya itu. Diambilnya sebuah kotak hadiah dari dalam ranselnya dan diberikannya kepada sang gadis.  Sang gadis semakin menangis kencang sambil memeluk hadiah tersebut. Sang pria yang tak tega melihat sang gadis menangis memeluknya lagi dan mencoba menenangkannya. 
“Udah, aku nggak apa-apa.” Ujar sang gadis mengusap air matanya dan memberikan senyum lebar kepada sang pria. 
“Nah, gitu kan enak. Aku bisa pergi tanpa beban. Aku pergi ya sayang. Jangan ada air mata lagi. Cukup senyum lebar yang terus kasih semangat buat aku.” Sahut sang pria membuat sang gadis merasa tenang. Sang gadis tak mampu berkata-kata hanya sebuah senyum lebar yang terbentang di wajahnya. 
“Aku sayang kamu.” Katanya lagi sambil mengecup kening sang gadis, kemudian diambilnya tas ransel berukuran cukup besar dengan warna hijau, hitam, dan coklat yang  bercampur menjadi satu. Diambilnya sebuah topi dengan warna yang sama seperti tasnya, dan diberikan kepada sang gadis tersebut.
            Sang gadis menerimanya dengan tersenyum lalu memakaikan topi itu di kepala sang pria, kemudian ia memberikan hormat. Sang pria pun tersenyum dan membalas salam hormat itu lalu pergi. Dengan pasti ia melangkahkan kakinya menuju sebuah kapal yang besar yang siap membawanya ke medan perang. 
            “Aku sayang kamu juga. Aku pasti tunggu kamu pulang. ” Teriak sang gadis sambil melambaikan tangan kepada sang pria yang sudah berada di atas kapal. Sang pria membalas lambaian tangan tersebut sambil tersenyum dan mukanya memerah. 
            Sang gadis terus memperhatikan sang pria dari jauh dengan senyum dan masih memeluk hadiah dari sang pria. 
Kapal itu berbunyi dan mulai bergerak. Perlahan namun pasti hingga lenyap dari pandangan sang gadis. Sang gadis menutup matanya, menghela nafas panjang lalu tersenyum lebar dan meninggalkan tempat itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar