Jumat, 30 Agustus 2013

Lihat saja dulu


Happy Birthday, untukmu yang disana :)

       Sudah satu tahun sejak tulisanku yang lalu, mungkin kamu hari ini sudah berbeda dengan setahun yang lalu dan sudah lama pula kita tidak berjumpa untuk saling bertatap mata dan membagi cerita dari rasa suka hingga duka yang kita alami selama satu tahun ini. Mungkin sekarang kamu telah berubah, berubah dengan semua yang pernah kuingat sewaktu kamu di SMA dulu. Mungkin kamu sekarang sudah menjadi pria yang dewasa, gagah, dan mempunyai kharismatic yang membuat aku lebih menyukaimu, seorang pria wibawa yang memilih lautan sebagai mencari jati diri dan meraih cita-cita yang telah lama ia rencakan. Dan, kita telah lupa untuk saling mengingat, juga merasakan yang pernah terjadi dulu.
          Waktu bergerak dengan begitu cepat, pertemuan dan perpisahaan berganti ganti seperti pakaian yang melekat ditubuh kita. Dulu, kamu laki laki yang berambut lurus yang senang berkumpul dengan teman-teman seperjuanganmu di sebuah organisasi pencak silat merpati putih. Dulu, aku hanyalah seorang wanita manja yang senang sekali menghabiskan uang orangtua ku hanya untuk berbelanja. Kita berproses dalam waktu, bertambah dewasa dengan takdir yang kita tekuni, semua sudah berbeda dan tak lagi sama.
          Apakah kamu masih menjadi laki laki dengan senyum manis yang seringkali kucuri keindahannya, dengan diam-diam menatapmu ?? apakah kamu masih orang yang sama, pria dengan sikap sederhana yang mampu melayangkan  bayang bayang menjadi kebahagiaan yang mengalir pelan ? ceritakan padaku, apa yang kaualami selama setahun kemarin ?? kebahagiaan yang berlipat lipatkah ?? aku yakin, kamu selalu bahagia, karena kebahagiaanmu masih sering kurapal dalam doa.
          Kita sudah lama tak saling bertatap mata, tapi aku tak pernah lupa sinar matamu ketika menatapku dengan lugu. Aku tak bisa melupakan senyummu yang membuatku bertanya tanya, tak ada diksi yang pas untuk mengungkapkan perasaanku dulu. Mungkin, kamu masih ingat, kita dulu masih sangat kecil untuk berbicara dan berbincang tentang cinta. Karena hatimu dan hatiku belum siap untuk memahami yang telah terjadi saat itu, kita menjalani banyak perasaan terkesan. Setiap pertemuan adalah goresan baru dalam kertas putih, aku berharap tak ada penghapus yang mampu menghilangkan hari hari menyenangkan yang pernah kita lalui dulu.
          Kamu mengajarkan banyak rasa. Dari rasa canggung, malu, bingung, berbohong pada perasaan sendiri, memendam, dan enggan banyak berkomentar. Sosokmulah yang telah memacu aku bercerita lewat puisi, puisi pertamaku bercerita tentang hal sederhana yang kita lewati. Pemilihan katanya masih begitu berantakan, mungkin jika saat itu kutunjukkan padamu, kamu pasti tertawa mengejekku. Lalu, mengetuk mejaku dengan jemarimu yang panjang dan besar besar. Betapa manisnya kita dulu, sayang semuanya hanya kenangan yang tak bisa terulang. Semua seperti mimpi yang sulit diputar ulang kembali. Seandainya hidup adalah kaset, aku ingin terus memainkan lagu yang sama, lagu yang terdengar indah dan mesra ....
saat-saat keluguan  kita membiarkan cinta ada dan bertumbuh.
          Diumurmu yang semakin bertambah, delapan belastahun rupanya, tahun lahir kita sama namun tanggal dan bulannya berbeda. Aku hanya ingin mendoakan cita-cita dan harapanmu yang dulu sempat kau ceritakan . kamu bilang, kamu mau jadi seorang pilot, lalu aku jadi politisi. Ingat ?? lucu iyah, melihat kenyataan yang ada. Kamu sekarang seorang pelaut, dan aku sekarang seorang perawat. Rindukah kamu dengan percakapan-percakapan kita yang mengundang tawa itu? Dengan riuhnya taman suropati yang tak terlalu mengganggu pembicaraan kita, kamu mengubah posisi dudukmu, memutar hingga 45 derajat hingga dekat denganku. Kita memangku dagu, lalu bercerita, berkhayal, bermimpi, seperti anak SD lainnya.
          Dulu, aku tak pernah berpikir untuk memperjuangkan kamu. Aku hanya tahu, kalau perasaanku begitu unik dan menyenangkan. Kamulah yang pertama kali membuat hatiku tergoncang. Aku masih ingat betul, saat kita bertemu pertama kali didepan pagar sekolah, memainkan hp sambil smsan dengan bertatap muka, tetapi kita tidak pernah sadar kalau kita sangat dekat. Mencari cari tempat yang tidak terlalu panas untuk latihan MP. Membeli makanan disebelah kantin kelas kita dulu. Nampaknya, tempat tempat yang pernah kita kunjungi bersama sekarang sudah banyak berubah. Begitu juga aku dan kamu yang banyak berubah. Perasaanku memang tak lagi sama, tapi entah mengapa  aku tak bisa melupakan kenangan yang sudah lebih dulu terjadi. Dibalik ingatan yang ada, menyakitkan memang jika aku selalu mengingat banyak hal yang tak pernah sepenuhnya kamu ingat.
          Kita sudah lama tak bertemu, bagaimakah wajahmu ?? masihkah tatapanmu lembut seperti dulu ?? apakah suaramu masih hangat dan tawa renyahmu masih begitu menyejukkan ?? berbahagialah diumurmu yang baru, semoga kebahagiaan dan sepaket cita-citamu selalu terwujud bersama dengan kuatnya usahamu.
Tadi aku bercerita tentang kegalauanku
Apa itu galau?
apa yang aku rasa ini dinamakan bahasa hitz galau
aku tak mengerti akan ini semua
yang menjadikan jawaban terbesar

Bagi otak tengahku, otak kanan ku, otak kiriku
pikiranku pun mulai terasa berputar untuk bekerja
merumuskan sesuatu dan memecahkan persoalaan
tanpa harus salah melangkah, yeah seperti orang bilang

ingin ini, ingin itu, mau ini, mau itu, bingung ini, bingung itu, memilih ini, memilih itu
apa ini yang dinamakan galau seperti orang bilang ?
terasa dialami saat ini tentang sebuah keputusan sesuatu
harus memilih diantara ribuan orang yang aku sayangi, cintai
dalam satu arti, satu kepastian, satu kebanggaan bukan kepalsuan
untuk mencari jiwa yang bertanggung jawab
mungkin inilah nama galau seperti orang bilang

bingung memilih yang dikatakan hati
ingin menempatkan sesuatu tapi takut salah
mencari sesuatu yang belum terjawab
ingin segera menemukan sesuatu yang dituju tanpa sebuah keliru

jutaan kata-kata bagaikan kumpulan kata-kata
hingga menjadi diary dalam sehari hari
biarlah untuk kebebasan dalam berekspresi
mengungkapkan rasa dalam kata bagiku
akan menjadi sebuah energi tersendiri
Puisi bodoh dengan diksi yang berantakkan ini masih kusimpan, terlalu jujur, tak ada rasa malu. Dan, tiba-tiba saja, rasa itu menyembul lagi, ingatan itu muncul lagi.

2 komentar:

  1. blog seumur jagung namun isinya very good ehm yang punya blog lagi kangen yah??? puisinya bagus banget,terus tambahin info-info lainnya biar lebih greret.Udah gw share di Facebook gw,tambahin lagu2nya klo bisa music metal, rock hahaha.keep up the good work kid

    BalasHapus
  2. hahahahaha, siipp Rom. Nanti akan saya tambahkan lagi isi-isi di blog saya yang lebih greget .

    BalasHapus